24 Aug
(Only in Bahasa) Aceh kembali berduka, Rabu (7/12/2016) gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya. Gempa terjadi sekitar pukul 05.05 WIB dan guncangannya dirasakan di Kabupaten Pidie, Bireuen, hingga beberapa kabupaten lainnya. Sedikitnya 102 orang meninggal akibat musibah ini, belasan ribu bangunan rusak berat, serta puluhan ribu masyarakat terpaksa harus mengungsi.
Mifa Bersaudara (Mifa) sebagai perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Aceh pun tidak tinggal diam. Bersama dengan beberapa perusahaan lainnya dalam satu keluarga besar Tiara Marga Trakindo, Mifa ikut mengirimkan bantuan. Bantuan tahap pertama diberangkatkan pada Rabu sore, yang dilepas langsung oleh Direktur Utama Mifa yang juga Direktur Utama Bara Energi Lestari (BEL) Slamet Haryadi. Tahap pertama, dikirimkan 1 unit alat berat, sembako, serta tenaga medis dokter dan paramedik lengkap dengan 1 unit ambulance.
Satu hari berselang, turut diberangkatkan pula Emergency Response Team (ERT Mifa dan BEL) yang merupakan gabungan dari karywan Mifa, BEL, dan Cipta Kridatama (CK) dengan total personil 8 orang. Keberangkatan tim ERT ke Pidie Jaya bertujuan untuk turut serta dalam kegiatan tanggap darurat di area bencana. Dalam kegiatan tersebut, ERT Mifa berada dibawah koordinasi Basarnas. Selain dengan Basarnas, ERT Mifa juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) selaku induk dari ERT perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia.
Tidak hanya ERT Mifa, beberapa tim ERT dari beberapa perusahan tambang di Indonesia juga turut serta dalam misi kemanusiaan gempa Aceh. Seperti halnya ERT Mifa, seluruh tim ERT berada di bawah koordinasi Basarnas dan KESDM. Setiap harinya semua lembaga, instansi, dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan tanggap darurat ini dibagi menjadi beberapa tim berdasarkan lokasi yang akan dituju.
Hari kedua ERT Mifa berada di lokasi bencana, masa evakuasi dianggap selesai dan diperkirakan tidak ada lagi korban yang harus dievakuasi. Kemudian pada hari-hari berikutnya ERT Mifa bersama beberapa ERT perusahaan lain menjadi satu tim ditugaskan untuk melakukan penyisiran ke desa-desa. Penyisiran dilakukan untuk mengidentifikasi rumah-rumah masyarakat yang mengalami kerusakan dan tidak layak untuk dihuni. Kegiatan lain yang juga dilakukan oleh ERT perusahaan tambang satu-satunya yang berasal dari Aceh ini adalah membantu masyarakat desa membersihkan puing-puing bangunan rumah mereka yang hancur akibat gempa.
Kegiatan membantu masyarakat desa dan pelayanan kesehatan terus berjalan beriringan. Setelah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan, tim medis dari setiap ERT perusahaan ditugaskan ke posko-posko pengungsian untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi dan melakukan pengobatan. Para pengungsi terlihat sangat antusias dengan adanya pelayanan kesehatan di posko mereka.
Tim medis Mifa terus melakukan pelayanan kesehatan bagi para korban bencana. Berbekal 1 unit Ambulance dan obat-obatan, tim medis Mifa terus menyusuri desa demi desa untuk melakukan pengobatan. Pengobatan difokuskan pada posko-posko yang telah ditentukan oleh dinas kesehatan melalui puskesmas di tiap kecamatan yang dituju. Bukan hanya sampai disitu, tim medis Mifa juga melayani masyarakat yang datang untuk memeriksakan kesehatannya pada malam hari ke posko peristirahatan Tim ERT Mifa.
Keikutsertaan ERT Mifa dalam kegiatan tanggap darurat gempa Pidie Jaya ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari Basarnas, Kementerian ESDM, maupun dari tim ERT perusahaan lain. Mereka menilai bahwa walaupun ERT Mifa masih seumur jagung, namun sudah mampu berbuat banyak pada kondisi aktual tanggap darurat bencana. Bahkan tim dari KESDM menanyakan kesiapan ERT Mifa apabila sewaktu-waktu diminta bergabung untuk membantu jika terjadi bencana di daerah lain. ERT Mifa selalu siap!