17 Jan
(Only in Bahasa) Corporate Forum for Community Development (CFCD) kembali menggelar acara penganugerahan penghargaan (award) bagi perusahaan-perusahaan yang dinilai terbaik dalam menjalankan prisip corporate social responsibility (CSR) dan community development (CD). Penghargaan ini merupakan hasil kerjasama CFCD dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN), sebuah lembaga yang berada dibawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Indonesian CSR Award (ICA) tahun ini mengusung tema
“Dukungan Pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 dan Adaptasi SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial Bagi Dunia Usaha/Lembaga”.
Indonesian Corporate Social Responsibility Awards (ICA) 2017 tersebut secara resmi diluncurkan pada Februari 2017 lalu di Jakarta. Sebanyak 27 Perusahaan berpartisipasi dan dinilai atas upayanya mengelola program CSR. Puncak acara penyerahan penghargaan digelar di Balai Kartini Jakarta, 28 November 2017.
Ketua Umum CFCD Tri Harjono menyampaikan bahwa ajang penghargaan ini dimaksudkan sebagai sarana berbagi informasi CSR & CD, penerapan praktik terbaik CSR di rantai bisnis organisasi, serta memperkuat jaringan antar pemangku kepentingan. “ICA merupakan event yang diselenggarakan tiga tahun sekali. Tim penilai menganggap rentang waktu tersebut cukup bagi perusahaan untuk mulai tumbuh, berkembang dan mandiri menjadi sebuah best practice (praktik terbaik) dalam mencapai keberlanjutan (sustainability)”, urainya.
Diluncurkan pada 2005, ICA tahun 2005 (1st cycle) pada awalnya bernama Corporate Social Responsibility Award (CSR Award) dengan menggunakan basis penilaian triple bottom line (people, planet, profit). Awards ini berganti nama menjadi Indonesian CSR Award (ICA ) semenjak ICA tahun 2008 (2nd cycle).
“Selanjutnya basis penilaian ICA diperluas pada ICA tahun 2011 (3rd cycle) yaitu dengan mengadopsi ISO 26000:2010 Guidance on Social Responsibility dan tetap diadopsi pada ICA tahun 2014 (4th cycle). Berbeda dengan ICA sebelumnya, pemberian Anugerah ICA 2017 (5th cycle) akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2017 berbasis penilaian pada SNI.” imbuh Tri Harjono.
Aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi digunakan sebagai basis dalam menilai bidang program CSR yang didaftarkan. Program yang unggul dinilai berdasarkan penerapan kolaboratif pada ketiga aspek bisnis triple bottom line dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi isu-isu program pemberdayaan masyarakat.
Dalam ajang tersebut, PT Tunas Inti Abadi (TIA) mengikutkan 3 program unggulannya yaitu: Transplantasi Terumbu Karang, Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), dan Kemitraan Jasa Angkutan Batubara CV PBB, plus satu keikutsertaan untuk kategori Perseorangan. Dari 99 program yang terdaftar, TIA memeroleh penghargaan “Gold Award” untuk semua program yang diikutkan. Sedangkan pada penghargaan Perseorangan, Kepala Teknik Tambang TIA Hari Sutikno memeroleh predikat “Terbaik 2” kategori perorangan Tingkat Manajemen HSE.
Wakil Sekjen CFCD Nurul Iman mengungkapkan, animo Perusahaan untuk mengikuti ajang ini makin baik. “Dari asessment peserta, rata-rata Perusahaan sudah menunjukkan komitmen manajemennya mengacu pada ISO 26000, visi korporasi makin mature”, urainya. Usai acara, ia berpendapat bahwa sistem penilaian berbasis teknologi informasi yang baru pertama kali diimplementasi pada siklus kali ini menjadi target pengembangan CFCD, “untuk penilaian berikutnya, kami akan berupaya agar aplikasi penilaian online bisa lebih komprehensif dan mudah diakses”, tutupnya.