12 Sep
(Only in Bahasa) Perkembangan epidemik Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquaired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah global termasuk di Indonesia. Laporan kasus baru terus meningkat setiap tahunnya, namun sulit untuk mengetahui jumlah kasus infeksi HIV yang sebenarnya. HIV-AIDS telah meningkatkan angka kesakitan penduduk dan penyebab kematian penduduk pada usia muda.
Peningkatan jumlah kasus HIV dan AIDS ini, berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Selain itu, kondisi HIV/ AIDS ini juga dapat merusak tatanan sosial ekonomi, seperti keluarga dapat kehilangan pencari nafkah, biaya pengobatan meningkat, banyaknya yatim piatu dan rumah tangga jatuh dalam kemiskinan, serta merupakan ancaman dalam pembangunan nasional. Diseluruh dunia pada tahun 2013, terdapat 35 juta orang hidup dengan HIV (ODHA) yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia kurang dari 15 tahun. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, sejak dilaporkan pada kurun 1987 - 2014, prevalensi terbanyak ada pada kelompok usia 20-29 tahun sebesar 32,9 persen, diikuti kelompok usia 30-39 tahun dan kelompok usia 40-49 tahun dengan persentase masing – masing sebesar 28,5 dan 10,7 persen. Sedangkan menurut faktor resikonya,, infeksi HIV dominan pada kelompok heteroseksual, diikuti dengan kelompok lain-lain yaitu pengguna napza suntik, serta kelompok LSL (lelaki berhubungan seks dengan lelaki).
Menyadari hal tersebut, maka sejak tahun 2011, PT Tunas Inti Abadi (TIA) terlibat aktif dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Salah satunya melalui program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Adapun sasaran dari program tersebut meliputi lingkup internal perusahaan maupun eksternal. Di 2011, program tersebut diawali dengan sosialisasi pengenalan penyakit HIV AIDS termasuk pencegahannya. Kemudian pada 2012, TIA mengadakan sosialisasi dan VCT (Voluntary Counseling Test – Tes Sukarela) di area internal perusahaan termasuk para kontraktor. Kegiatan yang sama dilanjutkan pada area cakupan masyarakat sekitar tambang sebagai bentuk kepedulian TIA akan pencegahan dan penanggulangan HIV kepada masyarakat sekitar area tambang.
Wilayah masyarakat yang tercakup sosialisasi dan kegiatan VCT diantaranya Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Sungai Loban, Trimartani, termasuk beberapa sekolah seperti SMK dan SMA Negeri Sungai Loban. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan VCT ini, TIA bekerja sama dengan pihak Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tanah Bumbu, sekaligus melibatkan kecamatan setempat sebagai perpanjangan tangan.
Atas Kepedulian TIA terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, KPA Tanah Bumbu mengapresiasi dalam bentuk piagam penghargaan, yang diserahkan pada 2013 dan 2015. Di 2017, TIA kembali mendapat kehormatan untuk memperoleh piagam yang sama dari Disnakertrans Provinsi Kalimantan Selatan. Penghargaan diserahkan oleh gubernur dalam rangkaian acara kegiatan penutupan peringatan Bulan K3 Nasional yang dilaksanakan di kantor gubernur pada tanggal 17 Februari 2017. Dengan penghargaan tersebut, diharapkan dapat memacu baik TIA maupun perusahaan – perusahaan lain untuk terus aktif terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.