24 Oct
(Only in Bahasa) Rintik gerimis tak kunjung reda dari malam hingga subuh pada 17 Agustus lalu di site PT Tunas Inti Abadi (TIA). Meski tak mengurangi semangat, namun raut cemas tak bisa disembunyikan dari beberapa wajah panitia. Pasalnya, di tanggal bersejarah untuk rakyat Indonesia itu, TIA akan melaksanakan upacara peringatan HUT Republik Indonesia di lokasi yang agak tidak lazim. Sedianya, para punggawa TIA akan menggelar upacara di lokasi tambang aktif perusahaan.
Persiapan intensif dilakukan sejak subuh. Lokasi upacara yang berjarak sekitar 15 km dari mess membuat peserta telah bersiap sejak pukul 6 pagi. Shift kerja pagi itu juga turut dikorting demi suksesnya acara. Sejak pukul 6.30 WITA, seluruh alat berat dihentikan aktifitasnya. Beberapa diantaranya bahkan diarahkan untuk membentuk barikade di sekitar lapangan upacara.
Rencananya, upacara akan dimulai pada jam 7 WITA. Namun jalan hauling yang menjadi licin dan berkurang kepadatannya akibat diguyur hujan semalaman, membuat akses menuju tambang menjadi sedikit penghalang hingga beberapa rombongan peserta terpaksa berjalan kaki menuju lokasi.
Tepat pukul 7.30 WITA, untuk pertama kalinya di site TIA, upacara di tengah tambang atau pit dimulai. Peserta upacara terdiri dari seluruh karyawan TIA beserta seluruh kontraktor dan vendor, kurang lebih berjumlah 500 orang berkumpul di tengah pit aktif yang disulap menjadi lapangan upacara. Dengan dikelilingi oleh deretan dump truck dan beberapa excavator yang terpakir rapi di sekeliling lapangan, peringatan Hari Kemerdekaan ke 72 di tengah tambang, akhirnya terlaksana untuk pertama kalinya. Selama ini, upacara peringatan HUT RI biasanya digelar di halaman kantor, layaknya upacara pada umumnya.
Kegiatan ini merupakan puncak perayaan HUT RI di site TIA. Perusahaan berupaya untuk membuat perayaan dengan cara yang unik agar makna perayaan menjadi lebih berkesan dan menggugah semangat nasionalisme. Kepala Teknik Tambang TIA Hari Sutikno yang bertindak sebagai inspektur upacara, dalam amanatnya menyampaikan bahwa Kementrian ESDM menghimbau agar perusahaan pertambangan melaksanakan upacara bendera di wilayah operasi masing – masing dalam rangka memperingati HUT RI. Lebih jauh daripada itu, Beliau menyampaikan bahwa upacara ini bertujuan untuk menggugah semangat nasionalisme para profesional tambang.
“Konsepnya adalah lebih memerkenalkan kepada rekan komunitas tambang, meskipun berada di tengah hutan, namun jiwa nasionalisme tetap ada. Pekerja tambang batubara berjuang dalam bentuk giat menambang, untuk berkontribusi kepada negara melalui berbagai sisi, baik ekonomi maupun lainnya sehingga negara bisa membangun, masyarakatnya bisa maju”.
Lebih jauh, Hari juga menyampaikan kepada peserta upacara bahwa upacara peringatan HUT RI juga sekaligus sebagai pengingat bahwa komunitas tambang harus terus berjuang hingga mencapai kemerdekaan, yaitu merdeka dari kecelakaan kerja hingga fase pasca tambang. “Merdeka dari kecelakaan kerja hanya bisa dicapai dengan cara disiplin dalam menerapkan kaidah penambangan yang baik, disiplin terhadap peraturan, dan selalu memerhatikan dampak lingkungan”, urainya.
Upacara berlangsung khidmat dan cuaca cukup bersahabat hingga akhir. Ini membuktikan bahwa dengan memenuhi setiap aturan yang ada, kegiatan di lokasi tambang bisa berlangsung dengan aman. Ke depannya, Hari mengungkap bahwa TIA akan mengupayakan kegiatan ini mengusung tema dan lokasi yang berbeda di seputaran tambang, dengan tetap menampilkan keistimewaannya. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama oleh seluruh peserta upacara.
Lomba 17-an Ala TIA
Nuansa merah putih, terlihat jelas di kawasan operasional TIA. Bendera merah putih dan umbul-umbul ikut memeriahkan suasana. Kemeriahan HUT RI di TIA tidak hanya sebatas itu. Usai upacara di tengah tambang yang masih aktif, berbagai lomba pun digelar.
Selain untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia, tentu saja tujuan dari kebanyakan karyawan yang berpartisipasi dalam lomba adalah mengincar hadiah yang disediakan panitia. Namun di samping itu, sebenarnya lomba juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan yang dalam kesehariannya masing-masing disibukan dengan pekerjaan.
Dari berbagai interaksi di dalam lomba, terlihat jelas ini merupakan pelepas batas antara atasan dan bawahan. Semua menjadi sama di dalam lomba. Ini juga menjadi ajang melepas penat sesaat dengan kesibukan kerja dan gawai masing-masing. Tertawa dan bersenang-senang bersama juga menjadi bonus tersendiri yang jarang terjadi.
Melihat aksi konyol para peserta lomba tentunya akan mengocok perut para penonton. Hal ini justru menjadi salah satu esensi dari lomba dimana semua karyawan dapat melepas kegengsiannya sehingga dapat bersenang-senang bersama.
Lomba yang digelar adalah apit balon, memecahkan balon, tenis meja, memasukan paku kedalam botol, balap kelereng, makan kerupuk, balap karung, panjat pinang, tarik tambang dan juga balap bakiak.