18 May
(Only in Bahasa) PT Mifa Bersaudara bekerjasama dengan Pusong Diving Club (PDC) melaksanakan program rehabilitasi ekosistem terumbu karang di wilayah Pantai Barat Selatan Aceh pada 22-26 Maret 2018 lalu, bertetapan dengan peringatan Jam Bumi (Earth Hour) 2018.
Mifa melakukan transplantasi terumbu karang dan membangun apartemen ikan sebanyak 3 (tiga) unit yang telah di susun rapi di dasar laut sekitar Pulau Gosong, Aceh Barat Daya dengan kedalaman 10-12 Meter.
Mifa dan PDC, di bawah supervisi Tim Coral Watch Aceh dan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh melakukan pengambilan, pencangkokan dan transportasi karang. Erijal selaku ketua tim PDC menyatakan antusiasmenya dalam melaksanakan program ini. Sebagai pegiat lingkungan, hal-hal yang berdampak langsung seperti inilah yang seharusnya perlu terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami juga menghimbau para pihak lainnya dapat ikut terlibat melaksanakan program yang sama serta melestarikan lingkungan,” tambah Rijal.
Arie Muhardy dari Coral Watch – Coordinator Aceh yang merupakan lembaga riset berbasis di Australia menyatakan dukungannya terhadap program ini. Coral Watch Aceh pun secara khusus melakukan pembinaan dan pemantauan proses transplantasi yang dilakukan agar pertumbuhan terumbu karang mencapai hasil yang maksimal.
Begitu pula dengan pemerintah setempat. Kasie Konservasi Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Farouk Afero menyatakan bahwa program kemitraan seperti ini sangat di harapkan oleh pemerintah. Para pegiat lingkungan, perusahaan dan stakeholder lainnya menjadi ujung tombak dalam menjaga dan merawat ekosistem terumbu karang. Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah khususnya bidang konservasi, dimana tahun ini wilayah Abdya merupakan calon kawasan pencadangan yang akan segera dideklarasikan.
“Diawali dengan program transplantasi terumbu karang yang dilakukan Mifa, kami juga mengajak semua pihak untuk dapat terlibat aktif merawat dan menjaganya dan bahkan membuat program program lainnya yang selaras,” tambahnya.
Manajer Pelabuhan Mifa, Indra Basudewa menyampaikan, selaku operator Pelabuhan Tersus di wilayah Barat Selatan Aceh, Abdya merupakan daerah perlindungan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Dimana dalam kondisi darurat serta cuaca buruk, kapal-kapal dapat berlindung di sekitar kawasan tersebut mengingat secara karakteristik geografis wilayah perairan Barat Selatan Aceh langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Wilayah perairan ini juga terkenal dengan cuaca dan gelombang yang cukup ekstrim pada periode tertentu. Sehingga untuk memenuhi standar keselamatan di sektor pelayaran, Operator Tersus harus mampu memetakan seluruh potensi yang akan terjadi.
Program Rehabilitasi terumbu karang di wilayah tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan secara langsung terhadap lingkungan khususnya dalam melestarikan ekosistem kelautan. Untuk itu, kami akan mengupayakan secara maksimal untuk terus bersama-sama masyarakat dan pemerintah melakukan pengelolaan lingkungan.