18 May
(Only in Bahasa) Jam Bumi yang dikenal dengan Earth Hour merupakan suatu gerakan global yang digagas pertama kali pada 2004 oleh World Wide Fund for Nature (WWF) Australia. Gerakan ini merupakan pencarian solusi menanggulangi perubahan iklim di bumi yang semakin lama semakin memburuk. Berawal dari ide untuk memadamkan listrik selama 1 jam, maka ide ini mulai diikuti oleh 192 negara lain yang tergabung pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Kopenhagen, Denmark.
Kampanye Jam Bumi telah membangkitkan kesadaran penduduk bumi untuk lebih berkontribusi mencegah perubahan iklim agar tdak semakin memburuk. Kegiatan ini dilangsungkan setiap Sabtu minggu terakhir Maret setiap tahunnya.
Indonesia termasuk salah satu negara yang turut berpartisipasi mengampanyekan gerakan Jam Bumi yang dimulai pada 2009. Beberapa kota ikut menggalakan kegiatan memadamkan listrik selama 1 jam, dari pukul 20.30 sampai dengan pukul 21.30 waktu setempat. Dari tahun ke tahun kota yang ikut berpartisipasi semakin bertambah banyak, menunjukkan kesadaran untuk sama-sama menjaga lingkungan di bumi semakin meningkat.
Reswara Group yang teridiri dari Site Kalimantan dan Aceh pun ikut serta mengampanyaken gerakan Jam Bumi di tahun ini. Tahun ini, kegiatan Jam Bumi merupakan kali kedua yang dilakukan oleh Site Kalimtan, TIA. Kali ini, peringatan Jam Bumi di Kalimantan Selatan tidak hanya dilakukan di Site semata, namun diperingati juga di Kota Banjarmasin. Reswara juga ikut mengajak beberapa sister company untuk berpartisipasi, yaitu CKB dan SSB.
Guna memeriahkan peringatan Jam Bumi di Banjarmasin, Reswara Group dan Banjarmasin Post selaku media terbesar di Kalimantan Selatan bekerjasama memeriahkan kampanye ini. Banjarmasin Post membuat konsep kampanye Jam Bumi tahun sedikit unik dari biasanya dengan berbagai rangkaian kegiatan yang melibatkan Pemerintah Kota dan juga warga Banjarmasin.
Acara digelar di halaman kantor Walikota Banjarmasin yang dimulai pada pukul 16.00 wita. Diskusi Publik tentang perubahan iklim dan peran pemerintah daerah dalam memberikan kontribusi menanggulangi dampak buruk yang terjadi pada lingkungan menjadi acara pembuka. Diskusi publik ini dihadiri oleh beberapa awak media, perwakilan TIA, Reswara, aktivis lingkungan dan mahasiswa.
Acara dilanjutkan kembali pada pukul 19.00 wita. Walikota Banjarmasin membukanya dengan sambutan dan apresiasi terhadap penyelenggara. Pemutaran video kegiatan Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat di TIA ikut memeriahkan malam peringatan Jam Bumi.
Earth Hour Run dan Earth Hour cycling/gowes night menjadi acara yang unik dan menarik. Ini pertama kalinya terjadi di Banjarmasin. Lari dan gowes sepeda ini diikuti oleh para komunitas pelari dan pesepeda di Banjarmasin. Para peserta lari dan sepeda dilepas oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post Musyafi’ dan Manager External Relation TIA Fazrinor.
Setelah semua pelari dan pesepeda kembali dari berkeliling sekitar area kantor Walikota Banjarmasin, mereka kembali berkumpul di halaman kantor Walikota untuk menantikan detik-detik menuju pemadaman listrik di area kantor Walikota.
Tepat pukul 20.30 listrik dipadamkan, dan semua yang berkumpul menyalakan lilin membentuk lingkaran, mengelilingi tulisan 60+ , yang memaknai pemadaman listrik selama 60 menit.
Kegiatan menyalakan lilin dan mengelilingi tulisan ini berlangsung sampai dengan pukul 21.30. selanjutnya listrik kembali dinyalakan, dan para warga yang berkumpul mengikuti rangkaian acara yang diselenggarakan oleh panitia.
Tidak selesai sampai disitu, penampilan stand up comedy, akustik dari senias setempat dan pembacaan puisi menjadi rangkaian penutup yang tidak kalah menarik. Berbagi doorprize bagi para peserta lari dan pesepeda juga dilakukan di sela-sela rangkaian acara.
Acara berakhir pada pukul 22.30 Wita. Warga berharap, di tahun-tahun mendatang kegiatan kampanye Jam Bumi ini akan lebih banyak diminati warga dan dilakukan dengan kesadran penuh atas kecintaan terhadap bumi yang telah menghidupi makhluk hidup di dalamnya.