13 Sep
9 Februari 2017 Pukul 10:00 Wita alarm tanda bahaya berbunyi di kawasan pelabuhan PT Tunas Inti Abadi (TIA). Dengan cepat sambil berlari karyawan TIA maupun kontraktor berkumpul pada muster point. Karyawan tampak resah dan panik sembari bertanya diantara sesama, apa yang terjadi? Kesemuanya hanya bias menduga. Tersiar kabar, penyusup telah masuk ke area pelabuhan.
Tak lama berselang, asap mengepul dari salah satu bangunan. Sebagian karyawan berteriak “kebakaraaann…”. Diduga, penyusup yang berhasil membakar salah satu fasilitas pelabuhan dan bersembunyi disemak pepohonan cemara. Ternyata salah satu karyawan yang berada digudang pun berhasil dilukai sang penyusup.
Tim security melakukan penyisiran. Tidak terlalu lama, tim berhasil menemukan penyusup yang dicari. Perlawanan pun terjadi. Tim yang berjumlah 45 personel dibantu oleh brimob 6 personel berhasil melumpuhkannya. Penyusuppun kemudian langsung dibawa ke Polsek Sungai Loban.
Dokter dan tim reaksi cepat TIA datang dengan ambulan guna menyelamatkan korban terluka. Setelah kondisi dinyatakn aman dan kondusif, maka kegiatan operasional pelabuhan kembali berlangsung normal dan status keamanan diturunkan.
Kejadian tersebut merupakan rangkaian pengujian system keamanan pelabuhan dengan standar ISPS CODE. Kegiatan ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan oleh TIA. Sebelumnya, Tia melakukan pengujian kesiapan pada 15 Agustus 2015. Dengan prosedur-prosedur yang telah dibuat, salah satu gangguan keamanan yang sudah di identifikasi adalah penyusupan. Penyusup dari luar pelabuhan yang akan melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas pelabuhan, dilakukan tindakan dari pencegahan, penanganan, hingga pemulihan keadaan.
ISPS Code
Sistem Keamanan Internasional terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan (The International Ship and Port Facility Security Code – ISPS Code) merupakan aturan yang menyeluruh mengenai langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan. Pelabuhan TIA telah mendapatkan sertifikasi ISPS CODE dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jendral Perhubungan Laut. Sehubungan dengan pemenuhan keamanan fasilitas pelabuhan dengan nomor sertifikat 02-0367-DV, Nurcahyo Adi Putranto ditunjuk sebagai Ketua PFSO TIA, Hendra Maidi dan Faisal Reza sebagai wakil PFSO.
Saat ini pelabuhan TIA sesuai tingkat keamanan dalam kondisi security level I, sehingga tindakan pengamanan pelabuhan fasilitas pelabuhan dilakukan sesuai dengan standarisasi yaitu dengan melaksanakan prosedur pengamanan. Salah satunya adalah melakukan patroli keamanan di area pelabuhan.
Dengan telah mendapatkan sertifikasi pemenuhan keamanan fasilitas pelabuhan tersebut, maka TIA dituntut untuk selalu siap menghadapi segala ancaman kondisi darurat baik internal maupun eksternal.
TIA juga memiliki ERT atau tim reaksi cepat atau tim tanggap darurat dan semua personelnya telah disertifikasi oleh BARSANAS. Tim ini pada 2013 menjadi juara I Nasional katagori HART yaitu High Angel Rescue Team di lomba yang digelar di Maluku.
TIA memliki 2 Unit Ambulance, 1 unit di pelabuhan dan 1 unit di tambang. Dilengkapi juga dengan 3 klinik, 1 di pelabuhan dan 2 di tambang. Petugas medis terdiri dari 1 orang dokter dan 3 orang paramedis.