30 Jul
Hari lingkungan hidup sedunia jatuh pada 5 Juni setiap tahunnya. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Lawan Polusi Plastik (Beat Plastic Pollution)”. Tema yang telah ditetapkan secara internasional ini bukan tanpa dasar. Tingginya penggunaan plastik di dunia sudah dalam pada tingkat yang memprihatinkan. Dikutip dari http://worldenvironmentday.global, ada beberapa hal terkait penggunaan plastik di dunia ini:
- Semua orang di dunia ini menggunakan 500 milyar tas plastik.
- Dalam satu dekade terakhir, diproduksi plastik lebih banyak daripada satu abad terakhir.
- Sebanyak 50% plastik digunakan hanya untuk sekali pakai.
- Manusia membeli satu juta botol plastik setiap menit.
- Setiap tahunnya menghabiskan 17 juta barel minyak untuk memproduksi botol plastik.
- Pada 2016, sebanyak 480 milyar botol minuman dijual di seluruh dunia.
- Plastik merupakan 10% dari total limbah yang dihasilkan.
Tingginya penggunaan plastik menjadi ancaman tersendiri untuk kelestarian lingkungan sekitar karena tidak semua limbah plastik tersebut dapat dikelola dengan baik. Terlebih dengan status Indonesia yang merupakan produsen limbah plastik nomor dua dunia setelah China. Indonesia, memproduksi 3,8 juta ton sampah plastik setiap tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton berakhir di laut. Melalui tema “Beat Plastic Pollution”, diharapkan dapat membangun kesadaran lingkungan terutama penggunaan plastik pada perilaku individu.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diharapkan bukan sekedar euphoria semata. Meningkatnya kesadaran, kepedulian dan kecintaan terhadap alam serta lingkungan adalah titik tujuan yang hendaknya dicapai. PT Tunas Inti Abadi (TIA) memeringati hari lingkungan hidup dengan acara lomba pengeloalaan house keeping workshop di kontraktor dan sub kontraktor serta kegiatan penanaman bersama di area disposal TIA.
Lomba penilaian housekeeping workshop dilakukan di 7 kontraktor dan sub kontraktor yang ada di lingkungan TIA. Dengan adanya lomba ini diharapkan masing-masing kotraktor membudayakan bersih di lingkungan kerja serta budaya ini dibawa ke rumah dan dapat ditularkan kelingkungan tempat tinggal masing-masing. Kriteria yang dinilai dari lomba ini adalah pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, kerapian tempat kerja dan tempat kerja, tata letak peralatan, lay out workshop serta ketentuan dan pengelolaan tangki timbun BBM yang ada di workshop.
Urutan peringkat dari penilaian lomba house keeping tersebut adalah: PT BAMA, PT Cipta Kridatama, PT Mailindo Mandiri Makmur Mining, PT BDD, PT Malindo Mandiri Makmur Port, PT Buana Raya Duta, CV Panca Bina Banua.
Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup ditutup dengan kegiatan penanaman bersama yang dilakukan pada 27 Juni 2018. Pagi yang mendung tidak menyurutkan semangat peserta yang terdiri dari karyawan TIA serta perwakilan kontraktor dan subkontraktor.
“Semangat “Revolusi Hijau” yang ditetapkan oleh Gubernur Kalsel dalam Perda No.7 tahun 2018 hendaknya diresapi dan dilaksanakan oleh seluruh elemen yang ada di TIA” pesan Kepala Teknik Tambang TIA Hari Sutikno dalam sambutan acara.
Total area yang disediakan untuk acara penanaman tersebut seluas 3,2 Ha dengan jenis tanaman sengon buto, trembesi, mahoni, meranti, gaharu, jambu mete, nangka cempedak, dan tak lupa juga jenis endemik Kalimantan yang sudah langka yaitu Ulin.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup tidak akan berarti apapun jika terhenti pada acara peringatan semata. Setiap orang bisa berpartisipasi dalam mengurangi penggunaan produk plastik terutama yang sekali pakai. Banyak cara untuk mewujudkannya misalnya, tidak menggunakan sedotan, biasakan membawa tas belanja sendiri, memilih keperluan sehari-hari, seperti detergen, susu, dan biskuit yang dikemas boks karton, serta masih banyak lagi. Pertanyaannya kemudian, siapkah kita berubah dan menjadikan kepedulian akan lingkungan sebagai bagian dari keseharian?