19 Jan
(Only in Bahasa)
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA. PT ABM Investama Tbk melalui cucu usahanya, PT Media Djaya Bersama, segera mengoperasikan pelabuhan sendiri di wilayah eksplorasi batubara Nanggroe Aceh Darussalam pada September 2014. Perusahaan ini optimistis pengoperasian pelabuhan ini bakal mendukung peningkatan volume produksi batubara dari 300.000 ton per tahun menjadi 3,5 juta - 4 juta ton batubara per tahun.
Asal tahu saja, selama belum memiliki pelabuhan sendiri, ABM mendistribusikan produksi batubara melalui pelabuhan milik Pelindo II. "Fasilitas di tambang sudah siap, lalu infrastruktur jalan penghubung hanya tinggal 1.000 meter dari 12 kilometer (km) yang kami rencanakan. Insya Allah, September sudah siap," beber Harry Asmar, Direktur Utama PT Reswara Minergi Hartama, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, Reswara Minergi adalah anak perusahaan ABM, sekaligus pemilik 70% saham Media Djaya. Reswara Minergi menginvestasikan dana US$ 150 juta untuk membangun pelabuhan ini sejak tiga tahun yang lalu. Mereka merancang dermaga pelabuhan anyar ini bisa menampung 15 juta ton batubara per tahun.
Harry mengakui, pengoperasian pelabuhan tambang Aceh ini molor dari rencana semula pada Juli 2014. "Pembangunan tetap berjalan meskipun suplai pengadaan barang terkendala gelombang besar. Sekarang, pembangunan dermaga sudah hampir selesai," kata Harry beralasan.
Sepanjang tahun ini, secara keseluruhan Reswara Minergi memproyeksikan produksi batubara mencapai 8,5 juta ton setahun. Selain Aceh, perusahaan ini juga memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di Kalimantan Selatan dengan luas areal 719 hektare (ha).
Sumber:
tibunnews