30 Jul
Tunas Inti Abadi (TIA) kembali menggelar buka puasa bersama karyawan dan mitra kerja di wilayah operasionalnya di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Agenda tahunan yang digelar pada 31 Mei ini dilakukan guna meningkatkan silaturrahmi dan kerjasama yang telah terjalin.
“Di TIA ini sinerginya sudah cukup lama. Saya harapkan kerjasama ini ditingkatkan lagi agar target bisa dicapai. Kita berdoa bersama-sama apa yang kita cita-citakan bisa tercapai,” ungkap Komisaris Utama TIA, Yovie Priadi saat memberikan sambutan sambil menunggu kumandang adzan maghrib.
Direktur Utama TIA Dadik Kiswanto juga menyampaikan, puasa pada Ramadhan jangan sampai mengganggu kinerja dari sisi keselamatan kerja. Keselamatan kerja harus tetap menjadi fokus dalam setiap kegiatan operasional.
“Saya selalu mengingatkan keselamatan kerja. Karena menjelang lebaran konsentrasi kita terbelah, sudah ingin pulang, ingin kumpul keluarga, ditambah lagi kondisi cuaca ini akan berpengaruh pada safety,” ujar Dadik di hadapan karyawan mitra kerja yang hadir seperti Cipta Kridatama (CK), Panca Bina Banua, Malindo, dan kontraktor-kontraktor lainnya.
Dadik berharap, para pekerja bisa fokus saat bekerja agar tidak terjadi insiden atau hal-hal yang tidak diinginkan. Sejauh ini, capaian safety TIA sendiri sudah membaik.
“Mudah-mudahan di tren kita yang sudah membaik ini, angka kecelakaan terus menurun, dan kinerja kita membaik,” pungkas Dadik.
Pelaksanaan operasional di TIA saat Ramadhan tidak jauh berbeda seperti biasanya. Mereka yang bekerja di lokasi tambang, juga menjalankan kewajiban puasa sebagaimana umumnya. Jam kerja tetap berjalan normal, dimulai sekitar jam 6 pagi hingga jam 6 malam. Lalu dilanjut shift berikutnya, jam 6 malam hingga jam 6 pagi. Hanya ada sedikit pergeseran waktu, mundur 60 menit bagi masing-masing shift ketika persiapan berbuka puasa.
Saat berbuka bersama, nuansa khidmat dan kesederhanaan sangat kental terasa. Segenap karyawan duduk melingkar dengan ditemani takjil secukupnya, bersama-sama melantunkan doa menjelang buka puasa. Buka bersama dihiasi dengan kurma, gorengan, kolak isi kelapa, es, buah, dan beberapa gelas air mineral. Rasa persaudaraan dan kekeluargaan turut menambah kenikmatan dalam buka puasa yang sederhana itu.
Di hari biasa, karyawan biasanya berbuka puasa di mushalla yang selanjutnya diikuti dengan shalat maghrib bersama, baik di mushalla tambang maupun pelabuhan.
“Beginilah suasana Ramadan di site TIA, sedikit ada yang berbeda. Dibuat suasananya seperti di rumah. Buka puasa bareng, lalu shalat jamaah, disusul tarawih, witir, kultum, dan tadarus,” ungkap Zainul Manaf.
Bagi operator yang bertugas di lapangan, bulan puasa semakin menambah khidmat beribadah di lapangan. Saat waktu shalat tiba, tepatnya saat azan shalat Zuhur dan Ashar berkumandang, alat-alat berat seketika berhenti sejenak, berhenti secara bergantian dan langsung menghadap ke kiblat atau Barat. Operator lalu keluar dari kabin. Mereka mengambil alas dan melaksanakan salat di atas alat berat.
Soal bersuci, mereka sudah persiapan dari awal. Membawa air di botol besar untuk wudhu. Air itu diletakkan di samping kursi kerjanya, di sudut-sudut kabin.
Bagi para pekerja tambang, puasa, shalat, dan ibadah lainnya tetap seiring sejalan dengan pekerjaan. Sebab di mata mereka, bekerja dan beribadah merupakan upaya untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.